Follow Us @tazkiyah.shop

Friday, July 20, 2018

Saat dilamar menjadi pengurus IP Kalsel

July 20, 2018 0 Comments


Saatnya terjun dalam sejuta cinta 💝


Setelah kurang lebih 6th yang lalu saya tidak pernah menyandang lagi kata pengurus (lama tidak berorganisasi setelah menikah) inilah waktunya meningkatkan lagi kualitas diri saya, dengan menerima lamaran rekuitment kepengurusan IP Kalsel 2017 - 2018. Bersiap menambah jam terbang. Yang dulunya sekedar member IP lanjut menjadi wisudawati matrikulasi IP batch 5, sekarang waktunya berbaur dalam kepengurusan. Sesuai dengan iyel2 IP berbagai dan melayani, kini saatnya saya mengkontribusikan bakat dan kekuatan yang saya punya. Mengikuti komunitas IP tidak hanya untuk menuntut ilmu saja tapi disini saya juga belajar terjun untuk mengkontribusikan apa yang ada dalam kekuatan diri saya.



Member IP Kalsel menurut saya, setelah beberapa kali bertemu dalam event dan terakhir kali bertemu seminggu yang lalu dalam acara halal bi halal dan wisuda, merupakan sekumpulan orang yang hobi berbagi, mereka semua adalah para ahli sedekah, insya allah kelak akan berkumpul bersama dalam syurgaNya Aamiin Ya Rabb . Saat kegiatan teman-teman IP Kalsel banyak yang membawa potluck makanan dari rumah dan bingkisan doorprize pun banjir meruah limpah. Semoga dengan diamanahkan saya menjadi koordinator program sejuta cinta IP Kalsel, saya bersama team bisa mengadakan kegiatan penggalangan dana sosial dan menjalankan berbagai program sosial baik untuk member IP Kalsel pribadi maupun untuk masyarakat luas kalsel yang memerlukannya.
Ah saya jadi teringat kurang lebih 3 bulan yang lalu, saat si bungsu Mahira (2y4m) sedang di rawat di RSUD Ratu Zaleha Martapura, sambil menggendong mahira sambil mbolang jalan dari ruang kamar satu ke kamar yang lainnya hihi 😁. Bertemulah saya dengan seorang ibu yang sedang menunggu seorang bayi kira-kira berumur 3bulan, dari wajah dan perawatan beliau ini sudah agak tua. Ibu tersebut tinggal di daerah pedalaman ( daerah Lokbaintan ), jauh dari perkotaan dan puskesmas bahkan kurang tahu masalah tentang ilmu kesehatan, masya Allah mirisnya melihat keadaan bayi tersebut yang tidak sehat dan kurang gizi. Beliau bercerita kepada saya bahwa tidak setiap hari mereka bisa makan bersama 3 anaknya dan suaminya. Terkadang dua hari sekali baru bisa makan dan mandi pun di sungai. Saat bercerita kepada saya memakai bahasa banjar medok jelas ini saya agak roaming hehe, tapi ya saya faham saja apa yang beliau maksudkan. Beliau sekeluarga tidak bisa bahasa indonesia dengan lancar.
Dengan job saya dalam kepengurusan saat ini saya perlu mbolang ataupun berselancar di dunia maya tentang informasi masyarakat kalsel yang terpinggirkan dan kurang mampu maupun member IP atau keluarganya yang sedang diberi musibah atau memerlukan donasi.


Ketika saya diwhatsapp oleh seorang pengurus untuk ketersediaan menjadi koordinator program sejuta cinta IP Kalsel saya tidak langsung angguk mangut-mangut iya mau, tapi saya musyawarah dan meminta ijin dulu dengan suami. Saya ceritakan semua kepada suami dan alhamdulillah suami saya mengijinkan dengan catatan satu syarat tidak boleh sering keluar sendirian ngajak duo sholihah cantik untuk kegiatan. Harap maklum saya ini ibu rumah tangga yang full seharian di rumah, mau keluar paling pas weekend disaat suami libur kerja. Kalau keluar kemana-mana pasti ditemani suami hehe 😊 semoga suami saya selain memberikan ijin juga bisa ikut serta membantu dalam hal lapangan atauoun dalam ide.


Ketika saya ditunjuk menjadi koordinator program sejuta cinta bermunculan deretan planing kegiatan mulai muncul dari berbagi pakaian layak pakai ke panti jumpo dan Ibu2 lansia yang masih jualan di pasar, berbagi pakaian, tas dan sepatu layak pakai untuk anak-anak yatim piatu baik di panti asuhan atau di perkampungan, membuat kegiatan Tabungan akhirat yang rencananya setiap member IP membuat celengan untuk koin-koin uang dengan menyisihkan uang belanja dan mengajak anak-anak untuk ikut serta menyisihkan uang sakunya, selain itu juga ada rencana besesimpun perlengkapan rumah tangga untuk berbagi kepada keluarga yang kurang mampu secara finansial seperti alat dapur, alat mandi, seprai, gorden, kasur, bantal dll. Hal ini merupakan salah satu pengalaman saya sendiri yang ada beberapa perlengkapan rumah tangga yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai dibiarkan begitu saja.

Semoga semangat berbagi dan menebar kebaikan ini bisa terealisasikan dengan lancar, sukses dan berkah Aamiin Ya Rabb.

Rejeki itu pasti, kemuliaan yang harus dicari
Salam sejuta cinta Ibu Profesional Kalsel

Banjarbaru, 21 Juli 




Thursday, May 3, 2018

Inilah pintu cinta 💕 dibalik cobaan

May 03, 2018 0 Comments

Antara pintu ujian, pintu bahagia dan pintu rizqi 


Tipes yang kedua kalinya



[2/5 12.07] Ummi Hilya Mahira 😊🌹:


Tak ada kekuatan yang paling dahsyat kecuali kekuatan Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan hati 💕 dan fisik saya menemani suami dikala si bungsu mahira sakit, membersamai hilya disaat adiknya sakit.


3 hari sempat rawat inap d RS Ratu Zaleha Martapura, saat disana banyak sekali ibrah yang bisa kami ambil, alhamdulillah bersyukur setiap hari masih bisa makan, kemarin waktu di RS sempet blusukan ke ruang lain, salah satunya ke ruang observasi, di ruang itu ada 2 anak yang sedang masa kritis, yang 1 perkiraan usia 8-9y sempet koma, dan yang satunya lagi bayi usia 2,5m berasal dari daerah lokbaintan (katanya lebih ke pedalaman lagi) , bayi itu ditunggui oleh ayah ibu n kedua kakaknya (perkiraan 6y & 8y), keduanya orang tuanya sudah tua terutama ayahnya sepertinya sudah seumur bapak saya.


Ayah bayi itu bilang katanya k RS ini diantar sama menteri kesehatan dan naik mobil 🚙 bubuhan menteri juga dan cerita panjang lebar kali tinggi dengan bahasa full banjar pedalaman membuat saya berpikir lebih keras untuk menangkap cerita bapak tsb, dan ternyata intinya bayi itu kemerin diantar sama dinas kesehatan dan datang k RS pakai ambulans. Keluarga itu pun makan tidak bisa tiap hari kadang 2hari sekali bisa makan, mandi cuci kakus n masak memakai air sungai. Memang terlihat sekali dari kesehatan bayi tsb bener-bener kurang sehat, sungguh memprihatinkan keadaan bayi tersebut.


Ternyata masih ada daerah yang belum teredukasi tentang kesehatan bahkan keadaan ekonomi pun di tingkat bawah.
Wahai Emak2 mari banyak bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Swt, kita bisa makan setiap hari bahkan ada yang turah melimpah ruah, masih ada sisa makanan yang dibuang dipagi hari karena basi.


Jauh dari keluarga dan sanak saudara membuat saya terkadang benar-benar kerepotan saat seperti ini, jadi apa-apa kami berempat di RS, bersyukur mempunyai sahabat dari komunitas Ibu Profesional, selain disana banyak daoat ilmu, saya banyak terbantu jawaban tentang medis kesehatan bahkan ada juga sahabat yang menjenguk mahira di RS. Memberikan semangat dan perhatian. Masya Allah 😍 😘 saya benar-benar bersyukur bertemu dengan sahabat seperti mereka di komunitas Ibu Profesional. Saya cuma bisa membalas kebaikan semuanya dengan do'a semoga sahabat2 sholihah Ibu Profesional senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan Aamiin Ya Rabb.


Sebelum ke RS saya sempet bertanya tentang hal hasil lab 🔬 tes darah mahira di grup Miip batch 5 KALSEL, kebetulan ada yang berprofesi menjadi dokter. Suami sempat googling jumlah Leukosit normal pada balita. Eeeh ternyata mbah google tidak bisa jadi acuan, faktanya yang bisa jadi acuan adakah alat tes Laboratorium 🔬 di tempat tersebut. Pada waktu itu di kertas 📄 hasil lab normal Leukosit 5000 - 10.000 sedangkan hasil mahira 15.000 😢 tapi alhamdulillah ketika di RS jumlah Leukosit bisa normal dan tidak ada riwayat infeksi akut jadi tidak perlu Rontgen ataupun usg. Alhamdulillah kamis malam jumat tanggal 26 April mahira sudah diijinkan pulang.


Jum'at 27 april pagi alhamdulillah mahira di rumah sudah mulai aktif, tapi memang sebelum pulang dia udah aktif dan gak ada panas dan diare, tes laboratorium 🔬 juga sudah normal kecuali hb rendah, dikasih vitamin gt.
Jum'at siang saya dan anak2 tidur istirahat kurang lebih 2 - 3 jam gitu efek Kepegelen mungkin 😂, bangun tidur mahira badan hangat lalu saya temperature hasil thermometer menunjukkan 37°😢 hingga malam kami cek panasnya 39°😢 begitu sedih dan lemas melihat hasil semakin naik.


Sabtu pagi thermometer lagi hasilnya 38,9° siang tes lagi 38,5° menurun sedikit, kami tetap mengompres dengan air hangat ( ini agak susah, mahira gak mau) , skin to skin ( mahira lepas baju dan kami gendong peluk badan, yang gendong pun juga lepas baju, bergantian saya n suami) dan memberikan obat penurunan panas, karena kami sangat khawatir akhirnya memutuskan untuk control lagi malam itu juga ke dokter spa di klinik tempat praktik, pas habis hujan ☔ jadi kami ngeGo-car dengan biaya 18.000 saja 🚙


Alhamdulillah walaupun kami pasien terakhir tapi tetap dilayani dengan baik. Awalnya dokter memutuskan untuk rawat inap lagi k RS, tapi kami minta dicoba dulu dg obat yg lebih baik, akhirnya dikasih saran dikasih vitamin yg khusus zat besi (penambah Hb) dan norages untuk obat penurun panasnya, kalau 2 hari lagi belum ada perubahan langsung disuruh ke RS bahkan sudah disiapkan surat rujukan untuk ke igd.


Hasil dari percakapan dengan dokter spa saat mahira kontrol, ternyata virus n bakteri tipes itu berasal dari makanan, minuman atau barang yang tercemar ( barang apapun yg masuk ke mulut) , bisa berasal dari lalat, kotoran bak n bab. Makjleb hati saya, mahira itu sering ngemut insert  dan pas Jum'at pagi mahira ngemut insert lagi, saya mikir apakah tipesnya kambuh lagi?
Dan ternyata handuk pun bisa memicu bakteri tipes. Mahira ini suka banget ngisepin handuk dll 😢


2hari selanjutnya mahira alhamdulillah mulai agak membaik, walaupun sempet diare lagi ( senin 1 mei). Kami sempet maju mundur cantik apakah perlu dibawa k igd atau tidak, kebetulan pas tanggal merah saat itu. Hari itu kami gendong kemana-mana tiap hari, berharap gak lari sana sini, atau kadang kami nyalain video di TV.
Saat itu saya mulai cemas 😯 dan rasa jenuh mulai menjalar, rasanya saat itu pingin angkut keluarga Jawa nenek kakek 👴 👵 tante n om hilya kesini, menemani cucu2nya disini, tapi apa daya mereka juga sedang ada acara saat itu.

Lambat laun rasa jenuh itu pergi dengan sendirinya, berkat kesehatan mahira semakin pulih dan mulutnya mulai membuka untuk segala makanan dari nasi, ikan 🐡, roti dan buah. Dan rasa jenuh itu pun pergi tak meninggalkan jejak 🐾 sama sekali saat Reseller dan customer tercinta Tazkiyah Baby&kid's bercibun chit chat berujung ke cash 😍😘 apalagi saat saya membuat program free ongkir khusus Reseller, sehari ada 50 pcs barang yang laku . alhamdulillah awal mei banyak closing. Refreshing bagi saya segitu aja sudah cukup. Tapi nanti habis lebaran tetep mau nagih suami untuk benar-benar refreshing ala-ala orang sono 😆✌ aiiih pura-pura aja banyak duit berlibur ke suatu tempat wkwkw 😂




Catatan penting buat saya :
# Mahira tidak bisa makan makanan di sembarang tempat
# Perlu pengawasan ketat apa saja yang masuk ke mulut mahira entah makanan atau barang
# Membiasakan cuci tangan saat habis main dan mau makan
# Berhati-hati ketika berbagi tempat minuman atau makanan dengan orang yang bukan anggota keluarga,
# Menyimpan semua clodi beserta printilannya
# Memberikan makanan min 4x sehari dengan porsi tidak banyak







Saturday, April 28, 2018

Demam saat pulang dr RS

April 28, 2018 0 Comments
Hari kamis tanggal 26 mahira sudah mulai aktif, dan sudah diperbolehkan pulang sama dokter. Tp waktu itu hb nya masih rendah.
Sebelum Nyampai d rumah sempet beli bantal boneka dulu gambar mickey mouse d martapMar.
Jumat pagi masih aktif dan mainan. Bangun dari tidur siang mulai demam saat itu demam 37°, kemudian berangsur naik malamnya 39°😢 , sabtu pagi jam 11.00 wita kemudian turun 38,9° saat itu kami terus skin to skin n kompres mahira, siang jam 13.20 turun 38,5°, kemudian sore kami temperature lagi tinggi lagi 39,8°😢
Kami langsung antri ke tempat praktik dr. Dyah R.
Saat sanoe giliran masuk dokter menyarankan rawat inap lagi, tapi kami minta untuk memberikan kesempatan dikasdi obat 💊 kurang lebih 2hr

Tuesday, April 24, 2018

Aliran Rasa matrikulasi ibu profesional batch 5 KALSEL

April 24, 2018 0 Comments
Aliran Rasa

Setiap Ibu yang hebat punya cerita masing-masing



Bismillah
Seperti mimpi saja melihat materi matrikulasi telah berada di ujung. Dan ternyata 9 minggu sebentar banget ya tidak seperti 9 bulan menunggu kelahiran buah hati ( padahal kadang ngos2an juga ngerjain nhw, dan kadang ngunyah materi pun harus lama) hihi 😁 . Yang pada awal daftar dulu berasa takut dan khawatir apa nanti saya bisa mengerjakan tugas-tugasnya? Ternyata malah berbalik arah, yang terjadi sebaliknya justru di pekan detik materi akhir saya malah merindukan nhw yang kadang membuat saya bingung ( jawaban saya benar apa gak? Padahal nhw ini gak ada benar atau salah hihi 😁) , deg-deg an harus nulis surat cinta, kadang pula membuat saya berbinar-binar saat mengerjakannya serta sekaligus yang tak akan pernah ketinggalan dengan mengerjakan nhw ini saya harus siap berjuang, berjuang merubah perilaku dan mind set baik untuk merubah diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat.


Dari nhw satu hingga nhw sembilan, suami saya pun saya ajak berkecimpung hampir di setiap nhw, entah dengan saya ajak ngobrol, saya tanyain,, saya ceritakan, maupun saya pura-pura tak bisa membuat diagram ( padahal benar-benar lupa caranya hihi 😁) saya menyuruh suami membuatkan diagram beserta tulisannya jadi secara tidak langsung suami tahu tentang nhw minggu itu juga. Dan semanjak ada nhw pun obrolan kami lebih bermakna, dari berbicara tentang  bakat minat duo sholihah, aktifitas duo sholihah, impian masa depan,ranah suka tidak suka dan bisa tidak suka, dll. Tapi nhw yang paling saya suka adalah nhw 1 tentang Jurusan kehidupan. Walaupun pada nyatanya pada materi 1 tidak ada penjelasan bagaimana cara menentukan jurusan ilmu yang akan kami tekuni. Tapi pikiran dan hati mulai langsung merangkai untuk menulis nhw 1 menentukan jurusan kehidupan yang saya pilih ( parenting). Saya memilih jurusan tersebut karena saya merasa personality saya ada di situ dan ada bakat dari kecil. Jujur saja ya saya baru kali ini memperoleh kesempatan untuk memilih jurusan sendiri hihi 😁 soalnya waktu kuliah yang memilih jurusan kuliah keluarga. Waktu itu saya sebenarnya tidak nunut banget untuk melanjutkan studi ke jenjang strata 1.
Hamdan wa syukrulillah, Bersyukur saya di besarkan oleh orangtua yang hebat seperti bapak ibu saya, dari kecil saya diberikan banyak tentang wawasan, difasilitasi berbagai aktifitas, dan diajarkan bagaimana meraih ide yang bagus. Contoh kecil ketika ada lomba agustusan desa ibu saya turut andil menyemangati saya, harus ikut semua dari lomba fisik ataupun non fisik misalnya seperti lomba pidato, ibu meyakinkan saya untuk tampil percaya diri dan saya akan menjadi peserta terbaik bahkan ibu juga menyiapkan naskah pidato dan ketika mau tidur saya harus belajar tentang intonasi pidato, memahami isi pidato dengan cara menulis isi penting pidato kadang saya disuruh menghafalkan seluruh isi teksnya. Kedua orang tua saya juga sering mengajak saya ke pasar di saat hari sekolah libur terutama saat mendekati lebaran ( kebetulan orangtua saya pedagang pakaian di sebuah desa terpencil nan jauh dari kota) dari kegiatan itu saya dikenalkan tentang jerih payah mencari Uang dan mengenal penduduk dengan berbagai macam tingkat ekonomi. Dan saat bermain di rumah pun saya biasanya suka mengumpulkan teman sebaya dan banyak yang adik kelas ( umur di bawah saya) saya ajak main sekolah-sekolahan kebetulan Bapak saya sudah menyediakan papan tulis yang besar dan lengkap dengan kapur tulisnya.
Lho kok malah jadi panjang kali lebar begini ceritanya hehe 😁
Pada dasar setiap nhw itu bagus dan keren, semuanya ada cerita menarik di balik tiap nhw, kalo diceritakan semuanya tak akan selesai-selesai saya setor aliran rasa ini 😆 kembali ke laptop ya 🆗


Detik-detik review nhw 9

Sebelum ibu fasilitator yang baik hati share review nhw terakhir, beliau share berita yang sangat membahagiakan yaitu akan dibuka sebuah program pertukaran pelajar yang bertujuan untuk mengikat dan meningkatkan semangat dalam mewujudkan impian sebagai ibu profesional, program tersebut bernama CMSE ( CLASSMEETING STUDENT EXCHANGE). Begitu bahagianya saya ketika masih ada ruang untuk bisa lebih maju dalam perubahan baik dalam hal mewujudkan impian keluarga ataupun impian bersama masyarakat. Dan alhamdulillah saya lolos seleksi menjadi peserta, semoga dengan mengikuti program ini saya lebih bisa memanntaskan diri sebagai Hamba Allah, ibu dan istri serta sebagai masyarakat yang rahmatal lil ‘alamin. Aamiin Ya Rabb


ADIDAS
All Day I Dream About Success

Cempaka, 27 maret 2018
Ibu dari duo sholihah yang sedang dalam perbaikan jati diri 💕 Ummi hilya 😊 🌹
#aliranrasa
#ulinnadlifah Ummulkhoir
#iipBach5
#IIPKalsel



Mahira tipes kedua

April 24, 2018 0 Comments
Dan Ini kedua kalinya mahira rawat inap d rumah sakit (sebelumnya di rawat karena step / kejang saat ramadhan) . Dan ini tipes kedua kalinya, tipes yang pertama saat usia 8m saat di Mojokerto waktu abi pelatihan Bahasa di ITB Bandung selama 3 bulan.

Tanggal 23 aprap 2018 bb mahira 11kg mengalami panas turun naik, sebelumnya hbs imunisasi difteri 2, saya kira waktu itu panas karena imunimuni aja, tapi kok 3 hari lebih panas masih muncul juga? Nafsu makan turun drastis, dan sering mengeluh perut sakit. Senin sore tgl 23 april kami membawa mahira periksa k dokter Dyah, dokter menyarankan untuk tes darah, dan hasilnya positif tipes dan Leukosit tinggi, saya dan suami  sempat googling tentang rentang  Leukosit normal  pada balita , tapi rasanya kurang mantap , akhirnya saya langsung chat k grup andalan Ibu2 pembelajar hebat di Matrikulasi ibu profesional 😁 alhamdulillah daoat banyak pencerahan , dr rentang tes darah itu memang berbeda sesuai dengan alat yang dipake, dan kalau Leukosit tinggi itu tanda ada infeksi akut,
Cepat sembuh nak , aktif beraktivitas kembali, makan dengad lahap nak.

Saturday, March 24, 2018

Hari semakin cerah di Banjarbaru

March 24, 2018 0 Comments
Hari ini sabtu terakhir di bulan maret.

Sejak pagi hari, matahari tidak malu melihatkan sinarnya pada bumi. "Alhamdulillah" ucapku. Nikmat yang selalu kusyukuri karena rumahku bisa menyambut hangatnya mentari dengan sempurna. Hal ini karena rumahku menghadap ke timur.

OKE...first task is ngetokno jemuran mumpung sang mentari bersahabat. After that, list pekerjaan rumah kukerjakanl semua. Tanpa kusadari, Pak bos (baca: suami) sudah asyik babat babat rumput yang sudah mulai muncul di sekitar rumah.