Follow Us @tazkiyah.shop

Friday, June 28, 2019

Hutan (Kota) Pinus; Makan Siang Bersama

June 28, 2019 1 Comments


Hari ini sabtu, hari yang ditunggu-tunggu istri dan anak-anak saya. Maklum, sebagai PNS, keluarga saya pasti menantikan hari keenam ini setiap minggu. Waktu yang disediakan (secara tidak langsung) pemerintah bagi pegawai membahagaikan dan bencengkrama dengan keluarga. Family time kata banyak orang kota.

Segala bentuk acara dan rencana biasa disusun oleh sang menteri dalam negeri -istri saya- sebelum hari ini tiba. Bahkan bisa-bisa mingguan yang akan datang daftar kegiatan sudah tersusun rapi di buku agenda keluarga.

Percakapan rencana kegiatan sabtu pagi pun terjadi tadi malam, jum'at malam. Istri menjanjikan lari atau jogging di lapangan Murjani. Lapangan balai kota Banjarbaru lebih tepatnya.

"Besok kita lari-lari di Murjani ya?" kata istri ke kedua anak saya.

"Horee!! Ya Mi!!" sahut mereka dengan senang dan melompat-lompat khas anak balita yang sedang kegirangan.

Jum'at malam berjalan dengan damai dan tenang. Tidak ada hujan dan angin yang menyambut gelap dan sunyi di rumah kami. Kedua makhluk lucu dan cantik terlelap dalam pelukan bantal dan setengah tangan memeluk sang Ummi. Suasana dalam rumah menunjukkan kesepian di sepanjang malam, tanpa ada suara tikus tikus rumah yang saling bekejaran. Hewan malam rumahan seperti kecoa, cicak, semut pun tak mampu membuat tidur penghuni rumah terganggu.

Fajar datang dengan hawa dingin, mempertemukan kulit saya dengan rasa yang sulit ditolak; bergumul dalam pulau kapuk. Keinginan dan lambaian bantal dengan susah payah berhasil saya tolak sembari air di kran saya paksa menampar muka dan mata yang serba mengkerut. Sabtu pagi ini memang tiada aktifitas yang mengharuskan terburu-buru seperti lima hari sebelumnya. Sang sulung, Hilya, libur sekolah. Saya pun tidak pergi ke kantor layaknya buruh pemerintah yang lain. Praktis, ini yang membuat saya punya alasan kuat untuk bersantai di sabtu pagi.

Semua penduduk rumah beraktifitas, ibu rumah tangga dengan sigap menyiapkan makan pagi bagi anggota lainnya. Makan pagi dilaksanakan dengan rasa yang tidak bisa dirasakan jika berada di hari lain, rasa santai dan bisa saling bencengkrama satu dengan yang lain. Canda gurau antar anak, suami dengan istri, Bapak dan anak. Semua merasa senang dan bahagia dan berlangsung tanpa menghiraukan waktu pagi.

Tiba-tiba saya dikejutkan kalimat yang muncul di mulut istri dengan nada terkejut. "Waduh Bi, sudah siang. Ga jadi ke Murjani dung?? panas pasti di sana."

Saya spontan melihat ke arah jarum dinding yang telah menunjukkan pukul 10.00.

"Terus bagaimana??" tanya saya ke istri sambil membantu membereskan harta milik duo cilik yang diporak-porandakan ketika mereka asyik bermain.

"Bagaimana kalau kita makan siang di hutan pinus saja??" solusi istri yang ditawarkan seolah tak rela hari sabtu ini dihabiskan dalam rumah saja.

"OK" saya menyanggupi tawaran tersebut tanpa banyak pikir.

Hutan pinus yang kami maksud terletak di jalan Suriansyah Ujung, Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, Loktabat Utara, Banjar Baru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70711. Hutan buatan yang didominasi oleh vegetasi pohon pinus ini waktu itu sempat menjadi primadona dadakan masyarakat Banjarbaru yang ingin berwisata dalam kota.



Sayangnya kami sekeluarga baru bisa menjejakkan langkah kami setelah sekitar 1 sampai 2 tahun semenjak diresmikan oleh Bapak Walikota Banjarbaru. Al hasil pemandangan yang terlihat mata tidak secantik dan seindah waktu diresmikan. Payung-payung sudah terlihat lusuh dan jumlahnya berkurang. Meskipun begitu, masih layak dijadikan tujuan berwisata di dalam kota.




Beberapa fasilitas masih baik dan layak digunakan seperti gazebo, musholla dan kamar mandi. Bahkan ada ruang pertemuan terbuka untuk mengadakan perkumpulan kelompok atau komunitas ingin mengadakan gathering.




Fasilitas yang membuat menurut saya paling baik adalah musholla dan kamar mandi, WC yang terlihat sangat baik dan layak pakai, sepertinya fasilitas ini baru dibangun. Bisa juga karena jarang dipakai sehingga keadaan bangunan masih terlihat bagus.




***

Setelah semua persiapan perjalanan ke hutan pinus Banjarbaru disiapkan, kami segera meluncur ke hutan tersebut. Seperti biasa si bungsu -Mahira- melantunkan kalimat hafalannya pada jam-jam mendekati makan siang seperti ini.

"Mi, susu. Mi, Susu"

Kalimat sakti Mahira didengungkan terus sambil menarik baju istri saya, terkadang celana saya. Suara tersebut mengiringi saya menutup pintu rumah dan akhirnya memutuskan tempat tujuan pertama saya menghentikan kendaraaan di jalan adalah minimarket yang terletak di jalan Mistar Cokro. Minimarket ini jadi listing place  baru istri ketika belanja bulanan.

"Harga di sini sama saja dengan di Az-Zahra bi" informasi yang disodorkan istri waktu itu setelah survey perbandingan harga kebutuhan pokok di toko tersebut. Sejak itu, pilihan hati istri berpindah ke toko dengan pemilik keturunan Arab yang memang banyak di wilayah kami.

Setelah susu UHT didapatkan dari minimarket, perjalanan pun dilanjutkan menyusuri jalan Mistar Cokro yang tidak terlalu padat. Maklum hari sabtu ini tidak banyak yang beraktifitas di luar jam segini dikarenakan semua penduduk kota masih di rumahnya masing-masing dan anak-anaknya berangkat di sekolah. Pemandangan yang sudah terlalu biasa saya lihat sehari-hari seolah mata ingin terpejam saja karena bosan.

Satu hal yang tidak membuat saya bosan ocehan dan nyayian kedua anak saya. Ada saja yang keluar dari mulut mungilnya. Sang kakak bercerita dan antusias dengan tempat tujuan terkadang juga menanyakan apa sih pohon pinus itu, apa sih berkemah itu. Sedangkan sang adik dengan terbata-bata menirukan setiap apa yang dikatakan sang kakak. Mahira memang lagi suka mencopy semua tingkah kakaknya akhir-akhir ini.

Bagi saya aktifitas ini mengasyikkan karena saya termasuk orang yang suka jalan-jalan. Jangankan tamasya di tempat wisata, jalan-jalan tanpa tujuan pun pernah sering saya lakukan.hehe. Melihat geliat orang, gerak-gerik kendaraan, lalu-lalang aktifitas menjadi pemandangan menarik perhatian. Ya...meskipun sampai melamun dan tidak melihat jalan. Kebiasaan buruk, namun beruntung istri saya selalu menjadi pengingat dengan mencubit pinggang ketika saya melongo di jalan.

Pemandangan waktu di atas kendaraan akhirnya tertangkap mata. Dua orang akhir baya sedang duduk beristirahat di trotoar dengan sepeda motor terparkir di depan mereka. Pasangan suami istri (setidaknya menurut saya) tersebut sepertinya juga dalam perjalanan jauh. Ini terlihat dari sepeda motor yang dipasangi "asesoris" tambahan di belakang jok. Sepasang bambu sepanjang kira-kira setengah meter untuk meletakkan berbagai tas. Perempuan mengeluarkan makanan dari tas yang dibawa dan disodorkan ke suami yang memegang air mineral.

Tiba-tiba pikiran jadi melankolis melihat adegan dua pasang anak adam tersebut. Lamunan dibuat melayang, harapan dan cita seakan iri ke kedua makhluk yang dibuai oleh cinta kasih sampai tua. Sambil teringat lirik lagu Grow Old With You milik Adam Sandler




Adegan romantis dua anak manusia ternyata tidak berhenti begitu saja yang melintas di depan saya. Tuhan menampilkan adegan ciptaan-Nya yang beruntung bisa saya rekam dengan baik.

Sewaktu saya mampir untuk membeli "amunisi" tambahan makan siang berupa rujak kesukaan kami di depan SMPN 2, dua orang yang sepertinya pasangan kekasih terlihat. Dua orang tersebut ragu-ragu mau menyebrang jalan raya yang agak padat.

Laki-laki memegang erat perempuan di pinggir jalan sambil berbisik kepada dirinya. "Hati-hati" kata (menurut saya) yang keluar dari mulut laki-laki tersebut sambil tangan kiri memegang tongkat The White Cane. Tongkat yang bisa dilipat menjadi kecil-kecil.

Entah mereka ngobrol apa, akhirnya tidak jadi menyebarang dan berjalan menuju pedagang tempat saya membeli rujak tadi. Sepertinya mereka ragu menyebrang tadi bukan tidak bisa atau kesulitan menyebrang tapi si laki-laki menawarkan ke sang kekasih apakah mau beli rujak yang selalu ramai pembeli karena enak dengan porsi buah sampai mau muntah dari wadahnya alias penuh sesak.

Dari tadi si laki-laki memegang terus tangan kekasih tak dilepas-lepas sambil menuntun dan mengarahkan jalan untuk kekasih hatinya. Mulai dari saya melihat mereka sampai mendekat ke kami sambil mengantri nomor pembelian rujak.

"Tulus dan sabar benar laki-laki ini. Memberikan jalan dan kenyamanan kepada pasangannya yang menurut kebanyakan orang biasa disebut disabiltas" kagum saya dalam hati dan rasa iri pun menggelora lagi dalam hati. GOD!!

***

Akhirnya kami sampai di depan gerbang hutan pinus Banjarbaru. Terdapat tempat parkir bagi kendaraan roda dua maupun roda empat. Biaya parkir ditarik langsung ketika sampai di depan gerbang oleh orang yang sedang standby tanpa baiaya masuk ke lokasi hutan pinus Banjarbaru. Biaya parkir roda dua sebesar Rp 3000 segera saya keluarkan dari dompet. Orang yang menjadi "juru parkir" tadi juga menyewakan hammock (tempat tidur gantung) seharga Rp.10.000. Kami pun menyewa satu buah.




Berjalan menelusuri trotoar sepanjang hutan pinus, kami melihat sekeliling untuk mencari titik spot yang bagus untuk keluarga. Satu titik akhirnya sudah diputuskan, dataran seluas kira-kira 20 meter persegi dikelilingi pohon pinus.

"Sepertinya ini tempat yang pas mi. Ada dua pohon pinus untuk menancapkan hammock"

Setelah semua peralatan terpasang pada tempatnya masing-masing, kegiatan pertama kali adalah makan siang. Namun si sulung Hilya sudah mau masuk saja ke hammock dan bergelantungan disana menghiraukan anggota keluarga lain yang sedang makan-makan.

Pemandangan yang terlihat di pohon pinus ini didominasi muda mudi yang sedang kasmaran. Berdua mojok sambil bergelantungan di hammock. Ada juga kegiatan foto prewedding karena menurut saya tema di hutan seringkali menjadi rujukan populer dari orang mengadakan foto prewedding. Tidak pelak, hutan pinus Banjarbaru adalah tempat yang pas untuk latar foto. Murah meriah namun suasana alami bisa didapatkan.

Juga terlihat satu keluarga berkunjung di hutan pinus ini. Jadi menurut saya hutan pinus Banjarbaru memang cocok untuk segala umur, mulia dari anak-anak sampai kepentingan keluarga. Satu catatan penting yang saya alami disini adalah nyamuk. Sebelum berwisata di pohon pinus Banjarbaru, sebaiknya membawa lotion anti nyamuk.

Makan siang sudah dilakukan, semua peralatan dokumentasi dikeluarkan dan saya menelusuri tiap sudut hutan pinus ini untuk mencari spot berswafoto alias selfie. banyak tempat yang bisa dijadikan spot foto.

Batang pohon jatuh saya kira bisa juga dipakai foto bersama dengan kru banyak. Berhubung kru saya cuman empat maka tempat foto yang paling ideal ya di bangku saja.



Seperti pada umumnya dalam child photography, butuh perjuangan untuk mendapatkan momen yang pas dalam foto keluarga kali ini. Kalau tidak sang adik yang rewel si kakak yang kadang tidak bisa konsen perhatiannya ke kamer. Hasilnya bisa ditebak, mata memandang kemana kamera menghadap kemana. Semua tidak teratur. Tapi justru disitu seninya berfoto bersama keluarga. hihi


Pada kesempatan kali ini, saya tidak menggunakan jasa fotografer profesional. Juga tidak menggunakan peralatan fotografi yang serba mahal. Hanya peralatan yang bisa dibeli di marketplace ala mak-mak seperti di shopee atau ala bapak-bapak di bukalapak.

Peralatan foto yang saya bawa tripod dan memanfaatkan timer di kamera saku saya, foto keluarga amatiran pun bisa saya ambil dan abadikan.




Rengean adik yang terus meminta pulang sebagai alarm bahwa waktunya sudah habis di tempat ini. Saya dan istri pun mengemasi semua perlengkapan dan akhirnya kami menuju rumah yang terletak sekitar 5 km ke arah selatan Banjarbaru.

After All hutan pinus Banjarbaru layak untuk dijadikan tempat berwisata kecil-kecilan atau sederhana. Disamping lokasi terletak di dalam kota, suasana hutan pun bisa didapatkan selama kita berkegaiatan disana. jangan lupa bawa lotion anti nyamuk dan bawa makanan atau minuman.

❤ Tulisan ini dibuat oleh Abi Hilya 👨 M. Mahfuzh Shiddiq

Thursday, June 27, 2019

Nhw 1 📖 Training keuangan komunitas Ibu Profesional

June 27, 2019 0 Comments
🌷 NHW 1 TRAINING KEUANGAN IBU PROFESIONAL 🌷

******************************

👋 Haiii bunda-bunda pembelajar 😍 Bulan ini dan dua bulan kedepannya saya akan mengikuti Training Keuangan dari Komunitas Ibu Profesional ❤
Hari ini NHW perdana yang menguak-nguak semangat kami, team manager keuangan terutama, beserta para pengurus. Soalnya saat nhw ini mulai turun kami ajak berdiskusi kecil di grup pengurus 😍 yeaaay siap berkolaborasi lagi sama teman-teman.

************
1. Tulisan Sumber-sumber "kekuatan" Regional/Subdivisi yang teman-teman temukan (eksternal & internal)

Jawaban
Team manager keuangan di IP regional kami kebetulan semua pengurus baru yang mengajukan diri tanpa ditunjuk oleh pengurus lama. Alhamdulillah berkat rasa ingin berkontribusi dan semangat belajar bersama, semakin kesini semakin kuat Bonding team manajer keuangan.
Ketua manager keuangan dipegang oleh mbak fina ( Nurani Fitriana) dan merangkap juga sebagai divisi Usaha . Divisi SC saya Uul ( Ulinnadlifah Ummul Khoir) dan anggota mbak Milawati .

Sumber-sumber kekuatan yang lainnya dari Subdivisi manajer keuangan Regional IP Kalimantan Selatan diantaranya :
  • Dikepengurusan tahun 2019 ini, IP kalsel mengupayakan administrasi dan dokumentasi dari masing-masing divisi dapat tertata rapi dengan memanfaatkan google drive jadi ada rekam jejak dari setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya agar menjadi lebih baik lagi.
  • Tema tahun ini adalah “Take Action”, para pengurus berupaya saling memberikan komunikasi yang efektif dan produktif baik via online atau offline. Untuk mewujudkan kegiatan bersinergi dalam kemanfaatan.
  • Setiap individu dalam team ada ilmu dan jaringan yang mendukung keperluan team ataupun kegiatan yang bersinergi dengan divisi lainnya.
  • Dan salah satu sumber kekuatan eksternal yang terbesar adalah tiap anggota keluarga pengurus memberikan dukungan kepada para istri untuk mengaktualisasikan diri, mengembangkan diri dan berkomunitas di Ibu Profesional, terutama saya pribadi 😅 Alhamdulillah suami bersedia menemani saya saat ada kopdar baik dalam kota ataupun luar kota, bahkan saat saya ajak berdiskusi pun beliau bersedia. Dan tidak lupa anak-anak juga tambah bahagia saat mengikuti kegiatan IP bisa berkenalan dengan teman baru.
Dan yang paling utama adalah semangat belajar bersama dan semangat berbagi dan melayani yang tinggi, kami pengurus IP kalsel selalu berusaha menggali keunikan diri dan potensi untuk menciptakan kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan karya terbaik untuk Sang Pencipta dan masyarakat. Tidak ada terlambat untuk mengembangkan potensi diri bahkan tidak akan pernah tua untuk mewujudkannya.

2. Apa & darimana saja sumber pendapatan keuangan yang sudah ada saat ini?
Jawaban
1.Keuntungan dari berjualan buku-buku KIPMA, merchandise KIPMA maupun produk yang dihasilkan IP regional lainnya (kalender bunsay)
2. surplus kegiatan
3.DPK dari IP pusat
4. Pengembalian modal KIPMA + SHU dari KIPMA

3. Rencana / Ide apa yang bisa dilakukan bersama (kolaborasi ManKeu, PJ Unit Usaha, dan Koord SC) untuk menambah sumber pendapatan kas kedepannya dengan memperhatikan Sumber Kekuatan namun tetap memberi manfaat bagi seluruh member (khususnya member yang membutuhkan) ?

Jawaban
🎀Garage Sale 👗
Kegiatan donasi pengumpulan baju baru tidak terpakai, baju bekas layak pakai dan buku 📚bekas kondisi bagus. Setelah donasi terkumpul kemudian akan kami jual untuk menambah surplus pendapatan kas. Kegiatan ini berkolaborasi dari divisi Sejuta Cinta, ManKeu, Divisi KB team offline dan Unit Usaha

🍶 Jelantah Berkah 🍳
Kegiatan donasi limbah minyak goreng ( alhamdulillah sudah mulai jalan, beberapa member sudah mulai mendonasikan jelantah kepada team SC ). Yang nantinya jelantah akan kami kumpulkan, dan akan kami olah menjadi Sabun mijel lalu diolah menjadi bunga sabun ( Kegiatan kolaborasi dengan divisi Rumbel craft and sew, Alhamdulillah Rumbel sudah 2x mengadakan kegiatan membuat bunga sabun / bunga dari sabun).
Dokumentasi kegiatan Rumbel craft membuat bunga sabun :

Setelah menjadi bunga sabun kami akan menjual produk tersebut (kolaborasi divisi usaha) . Selain itu sebagian jelantah rencananya kami akan jual ke pengepul jelantah yang amanah ( Alhamdulillah sudah ada jaringan penjual jelantah yang akan diolah menjadi bahan bakar bensol)
Kegiatan ini berkolaborasi dari divisi Sejuta Cinta, ManKeu, Divisi KB team offline, Rumbel dan divisi usaha.

Selain itu produk-produk hasil Rumbel IP Kalsel juga bisa dijual seperti hasil decoupage 👛 pounch purun khas kalsel, tempat tisu hiasan dinding dll.

4. Studi Kasus :
Silakan baca perlahan Kasus di bawah ini kemudian jawab pertanyaan sesuai dengan jabatan Anda.
**********
Regional IP Melati baru saja pemekaran. Sebagai Regional yang baru mekar, IP Melati masih memiliki Dana Pengembangan Kota yang minim, jumlah member yang sedkit, serta 30% dari jumlah member merupakan member yang membutuhkan bantuan. Di lain sisi, salah satu Rumbel di IP Melati memproduksi barang yang bernilai jual baik dipasarkan oleh Unit Usaha. Sehingga mendapat orderan yang cukup besar, namun rumbel tersebut terkendala pada SDM.


- Sebagai Koordi Sejuta Cinta, langkah apa yang akan ambil melihat kondisi seperti ini?

Jawaban

Masya Allah 😍 kasus realita atau fiksi ini nih 😅
Jika SDM sangat minim namun permintaan produk cukup besar bisa berkolaborasi dengan divisi Rumbel dan divisi KB team offline untuk mengadakan kegiatan dengan orang non member yang bisa bekerjasama dalam memproduksi barang tersebut, sehingga barang bisa cepat selesai produksi plus bisa mengenalkan komunitas kita kepada masyarakat umum.

❤ with love
Cempaka, 28 juni 2019
Ulinnadlifah Ummul Khoir
Koordinator SC IP Kalsel

#nhw1
#trainingkeuangan
#ibuprofesional
@institut.ibu.profesional
#sejutacintaIP


Monday, June 24, 2019

Family Project #12 👣 Tugas Bunsay

June 24, 2019 0 Comments
🌷 Family Project #11 👣 Fun Cooking part 2 🌷

Family project kali adalah ublek-ublek di dapur, memberikan kesempatan untuk duo sholihah mengeksplorasi dapur, mengemukakan pendapat dan ide dan mengungkapkan rasa ingin tahu mereka. Projeck yang sangat sederhana  “ Membuat es buble bersama ”. Project ini merupakan janji di ahad kemarin saat si sulung hilya minta beliin es buble, lalu saya kasih saran membuat bersama aja , Bahan-bahan sudah kami beli waktu hari Ahad saat pulang dari pasar Martapura. Sudah beberapa hari ini Banjarbaru panas mencorong. Duo sholihah sangat menanti membuat es buble.

Dalam pembuatan es kali ini yang turut mengolah adalah Ummi dan Duo sholihah, abi saat itu sedang aja kegiatan pengajian di Masjid Agung Banjarbaru. Abi bagian tester dan tukang habiskan aja 😅.

Semua bahan sudah ummi siapkan, lalu si sulung bagian membuka bungkus chocolatos bubuk dan kopi. Adik mahira mengajukan diri menjadi petugas penuang susu uht ke blender. Saat waktu memblender si sulung hilya yang penasaran sama blender, akhirnya saya serahkan ke hilya sambil saya tinggal menggoreng pisang 🍌.
Alhamdulillah semuanya terbayang dengan happy 😍 saat abi pulang dari masjid mereka langsung menyambut abi dan si sulung hilya langsung ambil jatah gelas abi, katanya biar abi cepet minum 🍹.


#H12
#familyproject
#kuliahbundasayang
#myfamilymyteam
#Bunsay5
#ibuprofesionalkalimantan
@institut.ibu.profesional

Sunday, June 23, 2019

Family Project #11 👣 Tugas Bunsay

June 23, 2019 0 Comments
🌷 Family Project dan Kecerdasan Anak 🌷

👋 Haiii bunda-bunda pembelajar 😍 yeay hari ahad pasti akan ada kegiatan seru bersama keluarga kan ya? Kali ini kami jalan-jalan ke pasar tradisional Martapura. Sudah lama rasanya tidak pernah kesini, pergi ke pasar martapura itu juga bisa menjadi salah satu refreshing bagi keluarga kami, jalan-jalan ke pasar tradisional yang di dalamnya terdapat banyak sekali orang suku Banjar, walaupun terkadang kami cuma beli bawang merah aja, beli bawangnya gak ada lima menit tapi kami jalan-jalan ke pasar bisa 2 jam 😅. Terkadang plus mampir rehat dulu di masjid atau di taman.

Project kami kali ini lebih condong ke kecerdasan emosional. Dengan tema project “Kenali Emosi dan latihan mengontrol diri yuk nak ”. Tanggal 12 juni kemarin adik mahira sakit gejala tipes tapi alhamdulillah bisa rawat jalan. Selama sakit apapun kami ladeni dan kami lebih sering menyuruh si sulung untuk mengalah sama adik terkadang masalah makanan atau mainan 🙈 dan ternyata hal ini membuat adik mahira jadi terlena hingga sudah sehat bahkan si kakak juga lebih sering marah efek keseringan disuruh mengalah.
Dokumentasi obat mahira gejala tipes juni 2019 

Ahad pukul 11.00 wita kami berangkat dari rumah, kami mengantarkan dulu paket pesanan ke pelanggan yang kebetulan dekat dengan rumah. Sekalian berangkat ke pasar kami mampir antarkan pesanan. Setelah disana saat muamalah sudah selesai adik mahira tiba-tiba gleyotan di pundak saya sambil merengek pelaaaan sekali ( saking pelannya). Lalu saya cium pipi dia sambil saya berbisik  “ ada apa nak?” tetapi tidak dijawabnya, dan masih bertingkah laku sama 😅 kemudian saya peluk sambil saya pangku kemudian saya bisikin “ kita pulang kah dek?” belum dijawabnya juga. Akhirnya saya minta pamit kepada pelanggan. Eh ternyata di belakang tempat duduk ibu pelanggan saya tersebut ada meja yang isinya banyak jajan / snack lebaran, lalu ibu tersebut memberikan biskuit 🍪 kepada duo sholihah. Hmmmmm ternyata ya nak. Lalu saya bilang kepada duo sholihah “ bilang terima kasih nak sama tante nya” lalu mereka berkata terima kasih dan lanjut bersalaman.

Sepulang dari rumah pelanggan, lalu kami menuju ke pasar martapura. Aduk mahira merengek minta susu, baik kami bilang iya boleh nanti kita beli susu. Soalnya kemarin abi sudah janji kalo beli susu (uht) bolehnya pas siang aja. ( semenjak habis sakit, hampir tiap jam minta sisi terus 🙈). Lalu kami mampir ke mini market Alkatri (rekomendasi banget ya untuk bunda2 yang area Banjarbaru & martapura, selain ownernya muslim, harganya juga bersahabat). Kami membeli 3 susu uht 200 ml. Satu untuk adik mahira, satu untuk hilya dan satunya lagi untuk ummi (tapi pas di taman martapura akhirnya diminum sama adik mahira 😅).

Saat sampai di pasar martapura tujuan yang pertama adalah toko kitab saat disana si sulung sempet boring 💤 ada aja yang keluh kesahkan dari kata sepi, mau ke taman, perut sakit, mau minum dan mau jajan. Akhirnya kata yang kami berikan tindakan adalah perut sakit kami tawarkan ngajak dia je toilet 🚽. Keluh kesah yang lainnya kami jawab dengan bilang sabar ya mb hilya sebentar lagi.

Setelah dari toko buku kami pindah parkir lagi menuju ke arah penjual bahan dapur basah. Ummi rencana membeli bawang merah ( alhamdulillah beli setengah kilo dengan harga 19.000) belinya di penjual yang di pinggiran gang saja 😅 gak sampe masuk blusuan, biar hemat waktu. Setelah itu kami menuju ke tempat penjual barang pecah belah, kami melewati deretan orang penjual 🐡. Kami ajak duo sholihah melihat jenis ikan dan binatang laut yang dijual. Eh ketemu kepiting, kami ajak mereka menyentuh ternyata mereka ketakutan, mereka hampir nangis akhirnya kami bilang diam nak kalau gak mau pegang gak apa-apa kok. Itu kepitingnya gak gigit sudah di tali jepitnya.

Setelah itu kami memenuhi janji mainan di taman, tapi dengan syarat cuma naik skuter aja. Siang yang terik ☀ membuat bekal minum 1 tumbler kami itu ternyata kurang 😅. Sempat protes lebay si bungsu mahira 😅 untungnya masih ada stok sisa susu uht tadi. Siang yang terik itu membuat mereka bosan main skuter plus sepertinya kondisi skuter juga sudah agak rusak. Akhirnya fokus berpindah sama menara 🗼 taman. Duo sholihah penasaran mau naik dan main plosotan di situ. Si sulung hilya 5y berani saat anak, diajarin sama abi cara naik nya merangkak tapi pas turunnya pakai adegan nangis ketakutan, geli banget kami waktu itu nahan ketawa diantara kasihan. Akhirnya kami sounding kata gak apa-apa hilya plus turun mlosot nya ditemani abi finally goals bisa turun dan naik lagi tanpa nangis.



#H11
#familyproject
#kuliahbundasayang
#Bunsay5
#myfamilymyteam
#ibuprofesionalkalimantan
@institut.ibu.profesional 

Saturday, June 22, 2019

Family Project #10 🐾 Dolan ke Hutan

June 22, 2019 0 Comments
🌷 Family Project #10 🐾 Dolan ke Hutan 🌷

👋 Haiii bunda pembelajar 😍 hari ini hari kesepuluh tantangan game level #3 pas bertepatan dengan hari sabtu. Sabtu dan ahad adalah hari yang biasanya ditunggu sama keluarga yang salah satu diantara anggota keluarganya ada yang bekerja sebagai PNS. Yang dalam satu minggu ada libur dua kali yaitu sabtu dan ahad.

Kegiatan kali ini kami rencanakan dari pagi, karena project yang di susun kemarin malam jogging pagi di lapangan murjani gagal akhirnya weekend kali ini kita isi dengan dolan ke hutan, selain sebagai rekreasi tipis-tipis an kami juga berharap ini sebagai pemanasan Project Camping ⛺ mengenalkan duo sholihah terhadap alam.
Siang jam setengah satu kami berangkat dari rumah,Duo sholihah juga mempersiapkan sendiri makanan dan minuman mana yang dibawa , lalu kami mampir dulu ke masjid untuk sholat Dhuhur.
Setelah sampai di Hutan Pinus Mentaos kota Banjarbaru duo sholihah happy . Untuk masuk kesana tidak ada biaya tiket 🎫, cuma membayar parkir 🅿 3000. Di penjaga parkir ada penyewaan ayunan dengan biaya 10.000 akhirnya kami menyewa juga tuh 😅.


Hutan pinus ini terletak di tengah-tengah kota Banjarbaru tepatnya di daerah mentaos. Disini tersedia beberapa gazebo untuk istirahat, ada tempat duduk, toilet, mushola dan ada juga fasilitas panggung. Jadi jika bunda-bunda mau ngadain acara di sini bisa banget loh, di depan panggung juga ada fasilitas tempat duduk.

Tapi jika mau ngadain kegiatan besar gitu harus kontak dulu alias ijin sama POKDARWIS HUTAN PINUS MERKUSI 📱 0851 0175 2465 atau datang aja langsung ke jalan pangeran suriansyah ujung no. 5A Rt, 03/03 kelurahan Mentaos kota Banjarbaru. Eh ada WA nya juga loh bun wa 📱 0823 5880 9963 / 0852 4794 0707. ( untuk referensi yaa 😀 🙏)


Si sulung hilya 5y sempat agak jijik saat kami turun ke hutan yang tanpa paving, banyak sampah daun 🍃 dimana-mana, banyak 🐜 dan nyamuk. Tapi saat abi memasang ayunan dia yang sangat paling sangat antusias sama ayunan tersebut, dari memilih tempat dan memasangnya dia ikut turut serta sama abi. Dan sampai gak mau diajak pulang, katanya hilya mau bobok di ayunan situ aja 😅. Yang agak rewel nih si adik, minta ini minta itu. Ngajak pulang minta susu.

Setelah makan siang, main ayunan, ambil-ambil foto lalu keliling hutan lalu kami mengajak pulang. Yang paling ketagihan dalam kegiatan ini adalah si sulung hilya 😅.
Pas pulang hilya minta nanti beli ayunan kayak gitu ya mik, eh minta dibuatkan sama mbah chayyun (kakek di Jawa) aja deh nanti dan permintaan adik mahira pas mau pulang mik adik mau minta payung ☔ yang Pink itu satu. 😀

Setiap anak punya cerita lucu dan menarik. Alhamdulillah hari ini duo sholihah bisa bermain di hutan. Besok kita main bareng lagi ke gunung 🗻 yang sejuk ya nak 😍

#H10
#tantangan10hari
#gamelevel3
#familyproject
#kuliahbundasayang
#Bunsay5
#ibuprofesionalkalimantan

@institut.ibu.profesional

Friday, June 21, 2019

Family Project #9🐾 Tugas Bunsay

June 21, 2019 0 Comments
Family Project #9🐾 Home Family part2


👋 Haiii bunda-bunda pembelajar 😍 
Ini hasil lanjutan Project kemarin, siang ini duo sholihah tidak mau tidur siang, si sulung nagih lanjutin project kemarin 
👧 hilya : mik ayoo lanjutin buat rumah yang kemarin! 
👩 Ummi : oh geh, ayoo, mau ditambah apa lagi? 
👧 hilya : gambar pohon mik 
👧 mahira : gambar orang mik 
Lalu saya buatkan gambar batang pohon 🌴 dan saat saya bikin 🌴 di kertas..... 
👧 mahira : mik, adik mau gambar sendiri orangnya ya! 

Belum saya jawab adik mahira sudah mengambil kertas dan pensil ✏, sengaja tidak saya larang 🚫, dan saat saya menggunting pohon adik mahira pun ikut menggunting orang hasil karyanya 😅, bahkan saat hasil pohon sudah siap ditempel sama hilya si adik pun masih asyik membuat potongan ✂ gambar orang lagi. 

👧 hilya : mik ini daunnya belum 🍃?
👩 Ummi : yuk kita buat pake telapak tangan 👐 mb hilya nanti pake pewarna glitter ini 
👧 Si sulung langsung berbinar-binar. Dan setelah tangannya dicetak sama ummi lalu si sulung ijin menghias pohonnya, baik saya ijinkan juga 😍 
Taraa setelah jendela dan pintu 🚪 sudah jadi akhirnya Duo sholihah happy tinggal nungguin foto yang di printkan sama abi. 
Alhamdulillah lega rasanya sudah menyelesaikan Project kali ini, alias gak di tagih lagi sama si sulung sholihah 😍 

#H9
#gamelevel3
#familyproject 
#tantangan10hari 
#Bunsay5
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang  
#ibuprofesionalkalimantan 
@institut.ibu.profesional 
Iip 
IP 

Thursday, June 20, 2019

Family Project #8 🐾 Tugas Bunsay

June 20, 2019 0 Comments
🌷 Family Project dan Kecerdasan Anak 🌷

👋 Haiii bunda pembelajar 😍 semakin kesini semakin pingin nambah jam family forumnya yahh. Saya pribadi rasanya pingin sekeluarga berlibur satu minggu atau satu bulan lalu membuat family project yang seru.

Hari ini kami bikin project Diy Crafting ya bunda, yang awalnya judul rencana Tree Family kami ganti jadi Home Family 🏡. Yang nantinya kami akan membuat gambar rumah 🏡 yang kami tempel foto anggota keluarga.

🎀 Nama kegiatan : Diy Crafting ~ Home Family 🏡
🕒 Pelaksanaan : Kamis siang dirumah  20 juni 2019
🌷Tujuan Kegiatan :
Melatih kecerdasan motorik halus
✅ Melatih kreativitas duo sholihah
✅ Mengajak duo sholihah belajar tentang silsilah keluarga
💞Peran Anggota keluarga
👩 Ummi sebagai penanggung jawab dan pelaksana
👧 Si bungsu mahira 3y sebagai peserta dan pelaksana
👧 Si sulung hilya 5y sebagai peserta dan pelaksana
👨Abi sebagai penanggung jawab dan pelaksana ( tugas abi cuma ngeprintkan foto)

🐾 Tahapan Kegiatan :
✅ Project ini sudah kami (saya bersama duo sholihah) rencanakan dari kemarin2. Awalnya saya memperlihatkan beberapa referensi Diy Crafting dari Google, yang mereka tunjuk gambar pohon dan gambar rumah yang ada foto anggota keluarga.
✅ Siang ini akhirnya kami eksekusi, dengan bahan-bahan yang ada d rumah semua, bahan pertama sterefoam bekas lukisan adik Alfalah dan kakak Hadziq yang ditinggal di rumah, serta kertas warna warni bekas sisa kemarin-kamarin.
✅ Diy Crafting kali ini saya berharap hasil lebih rapi dari pada Crafting sebelumnya ( pesawat ✈ botol), jadi duo sholihah saya ijinkan menempelkan dengan lem & isolasi serta menghias rumput. Yang bagian menggunting umminya 😅
✅ Adik mahira sempet gatel banget tangannya 👐 liat kertas dan gunting ✂, akhirnya saya ijinkan menggunting yang lainnya. Semakin kesini adik mahira suka ngecrafting 😍
✅ langkah yang dilakukan pertama membuat rumput dibuat oleh Ummi, yang menempelkan adik mahira lalu dibenerin tuh sama si sulung hilya, selanjutnya bikin bagian rumah. Saat Ummi motong kertasnya si sulung sangat antusias melihat dan ikut memegang penggaris 📐 dan yang menempelkannya adik mahira dan hilya. Begitu juga dengan gambar ☀ matahari. Saat jam 🕒 menunujukkan pukul 14.30 lalu saya menyudahi project ini, sampai lupa menidurkan mereka 😅
Finally sampai disini dulu project kami, dilanjutkan besok ya bunda 😘
Jangan lupa besok tengok lagi blog kami yaaa


#H8
#gamelevel3
#familyproject
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
#Bunsay5
#ibuprofesionalkalimantan
@institut.ibu.profesional
Iip
Ibu profesional
Kuliah Online Bunda Sayang